Minggu, 29 Maret 2020

Kalian yang panik berlebihan, nyawa kami yang terancam! (edisi COVID-19)

Assalamu'alaikum semua.
Apa kabar kalian? insyaallah baik-baik saja.


Bicara tentang COVID-19 pasti semua orang panik dan khawatir berlebihan, ya sudah pasti. Untuk itu, rasanya sangat kurang bila saya tidak membahas penyakit ini. Penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penyakit ini mengakibatkan pandemi koronavirus 2019–2020. Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas. Sakit tenggorokan, pilek, atau bersin-bersin lebih jarang ditemukan. Pada penderita yang paling rentan, penyakit ini dapat berujung pada pneumonia dan kegagalan multiorgan.

Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Waktu dari paparan virus hingga timbulnya gejala klinis berkisar antara 1–14 hari dengan rata-rata 5 hari. Metode standar diagnosis adalah uji reaksi berantai polimerase transkripsi-balik (rRT-PCR) dari usap nasofaring atau sampel dahak dengan hasil dalam beberapa jam hingga 2 hari. Pemeriksaan antibodi dari sampel serum darah juga dapat digunakan dengan hasil dalam beberapa hari. Infeksi juga dapat didiagnosis dari kombinasi gejala, faktor risiko, dan pemindaian tomografi terkomputasi pada dada yang menunjukkan gejala pneumonia.
Mencuci tangan, menjaga jarak dari orang yang batuk, dan tidak menyentuh wajah dengan tangan yang tidak bersih adalah langkah yang disarankan untuk mencegah penyakit ini. Disarankan untuk menutup hidung dan mulut dengan tisu atau siku yang tertekuk ketika batuk.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan kepada orang-orang yang menduga bahwa mereka telah terinfeksi untuk memakai masker bedah dan mencari nasihat medis dengan memanggil dokter dan tidak langsung mengunjungi klinik. Masker juga direkomendasikan bagi mereka yang merawat seseorang yang diduga terinfeksi tetapi tidak untuk digunakan masyarakat umum.Belum ada vaksin atau obat antivirus khusus untuk COVID-19; tata laksana yang diberikan meliputi pengobatan terhadap gejala, perawatan suportif, dan tindakan eksperimental. Angka fatalitas kasus diperkirakan antara 1–3%.

Selain merenggut banyak nyawa, wabah ini juga menyebabkan beberapa kerugian yang besar dan sangat meresahkan masyarakat. Tentunya termasuk di Indonesia. Segala kegiatan di rumahkan. Kegiatan  belajar mengajar baik di sekolah maupun kampus dirumahkan. Semua pelajar mengeluhkan dan merasa dirugikan dikarenakan mereka dibebankan dengan tugas yang sangat banyak dan terkadang diluar batas kemampuan mereka. Kegiatan praktikum dilakukan secara online, padahal ini sangat merugikan karena prakteklah yang dapat mengasah keterampilan pelajar. Dan untuk Mahasiswa semester akhir, wabah ini membuat kegiatan penelitian mereka tertunda. Dan pastinya memperlambat penyusunan tugas akhir seperti SKRIPSI maupun Karya tulis ilmiah. Selain itu, tempat ibadah juga ditutup dan pastinya juga merugikan masyarakat luas. Dan yang paling banyak dikeluhkan adalah harga bahan pokok yang meningkat mmbuat masyarakat semakin resah. Itulah  sebagian dampak merebanya COVID -19.
Masyarakat berbondong bondong untuk waspada terhadap penyebaran COVID-19 ini. Waspada tentunya boleh, namun kewaspadaan yang berlebihan inilah yang dilarang. Berbondong-bondong membeli masker, handsanitizer, alkohol dan alat pelindung diri lainnya. Akibatnya harga melonjak tajam, barang-barang yang biasanya kami mudah dapatkan sekarang jadi sulit.Terakhir saya melihat video yang cukup viral di Media sosial memperlihatkan beberapa warga indonesia yang ke pasar menggunakan Alat pelindung diri yang lengkap. Sungguh sangat ironi bukan? Disaat  banyak rumah sakit (rujukan covid-19)  yang kekurangan alat pelindung diri, mereka menggunanakan APD tersebut tidak pada tempatnya. Kami para medis tentu sangat marah, banyaknya masyarakat yang seakan-akan ingin mengancam nyawa kami dengan perlakuan mereka yang seperti itu. Ada baiknya pemerintah membatasi atau memperketat pembelian alat pelindung diri supaya masyarakat tidak membeli APD secara luas. Tentunya tulisan saya ini tidak berarti apa-apa, saya hanya ingin menyampaikan kekesalan saya terhadap prilaku masyarakat yang diluar batas.
 Mari kita jaga kesehatan diri sendiri dan keluarga, jangan lupa istirahat,makan dan menerapkan PHBS. Jangan lupa selalu berdoa kepada ALLAH agar dilindungi dari wabah ini, dan agar Tuhan segera menghapus wabah ini dari bumi kita.Aamiin.
Wassalamu'laikum wr wb




sumber penjelasan Covid-19 : 

Selasa, 26 Februari 2019

resume buku "Ternyata balasan memberikan pinjaman lebih besar daripada bersedekah"

Judul buku : TERNYATA BALASAN MEMBERIKAN PINJAMAN LEBIH BESAR DARIPADA BERSEDEKAH
Jumlah halaman : 198
Bab 1 setiap kebaikan itu sedekah
Pada bab ini dijelaskan bahwa semua kebaikan yang dilakukan semata-mata mengharapkan ridho allah disebut sedekah.Jelas sekali bahwa tindakan bersedekah itu dapat dilakukan dengan berbagai cara.Siapun atau apapun kita ,semuanya bisa bersedekah.Allah memberikan jalan kepada kaumnya untuk bersedekah.
Pada suatu ketika,ada seseorang mendatangi rosulullah S.A.W  dan berkata “wahai,rosulullah pahala ibadah sudah dihabiskan oleh orang-orang kaya”
“apa sebabnya” rosulullah menjawab.
“orang kaya itu sholat sebagaimana kita shalat,mereka berpuasa seperti kita berpuasa. Tapi mereka bisa bersedekah dengan kelebihan hartanya ,sedangkan kami tidak bisa bersedekah”
Rosulullah menjawab “bukankah Allah telah memberimu segala hal yang dapat digunakan untuk bersedekah.sungguh,setiap tasbih itu sedekah .Setiap tahmid itu sedekah.Ajakan kepada kebajikan itu juga sedekah bahkan mengindaari perbuatan munkar pun sedekah.”
Dari kisah diatas,kita dapat menyimpulkan bahwa bersedekah bukan hanya melalui materi/kekayaan.Sungguh,ALLAH sangat memudahkan jalan hambanya untuk berbuat sedekah.Bahkan ketika raga kita tidak bisa digunakan lagi(fisik sudah terlalu lemah) untuk bersedekah,kita dapat menyuruh orang berbuat kebajikan , hal ini termasuk juga sedekah.
Berbuat baik itu memang sangat menyenangkan tapi perbuatan baik yang kita lakukan harus disertai ilmu yang benar.Jika kita dihadapi dengan 2 orang yang ‘meminta pertolongan’,yang satu adalah pengemis yang satu lagi adalah pengamen.Tentu kebanyakan orang lebih memilih memberi uang kepada pengemis dari pada memberikan nya kepada pengamen,tentu perbuatannya ini bukan perbuatan yang buruk ,namun jika dilihat dari segi kerja keras mereka,tentulah kita harus memberi uang kepada pengamen,karena pengemis hanya meminta pertolongan (uang) kepada kita yang lebih mampu hanya dengan mengadahkan tangannya (apalagi pengemis yang kita temui masih muda),jika pengamen,mereka sudah berusaha dengan menghibur kita.Dan jika kita ingin memberikan bantuan kepada masyarakat kalangan bawah,usahakan jangan dalam betuk UANG,usahakan bantuan itu berupa keterampilan agar mereka bisa melanjutkan hidup mereka dengan keterampilan itu.Berikut hal yang harus diperhatikan ketika akan berbuat baik :
*      pertama,niat yang ikhlas
*      kedua ,situasi dan kondisi
*      ketiga,teknis dan caranya




BAB 2.Pandangan manusia terhadap harta
Harta sebagai sumber petaka
Dalam qur’an surah ali-imran ayat 152 disebutkan bahwa harta adalah ujian yang paling berat bagi kaum muslim,harta dapat menjerumuskan keimanan seorang mukmin.Umat islam dapat terkalahkan pada perang uhud karena ada sekelompok orang yang berebut harta rampasan,hal ini diakibatkan oleh kecintaan orang muslim terhadap kesenangan dunia.Pada zaman modern ini,kesenangan dunia merajalela.Jika dilihat dari sekitar kita,demi mencapai kesenangan dunia,orang tidak peduli apakah harta yang diperoleh berasal dari cara yang halal atau haram.Seolah-olah buta akan ajaran agama yang sudah tertanam sejak dulu.Dalam hal ini,kita tidak bisa menyalahkan orang tersebut,sebagai muslim yang baik kita cukup menghindari apa yang dilakukan orang-orang yang menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan kesenangan dunia itu, seharusnya mereka sadar bahwa harta yang mereka miliki hanya milik ALLAH dan suatu saat akan kembali kepadaNYA.
                Dalam buku ini,ada dua hal yang harus diperhatikan oleh setiap pencari dan pemilik harta,yaitu:
1.Harta sebagai sumber fitnah dan penghancur.Harta dapat menjadi penghancur bagi umat manusia jika harta itu tidak didapatkan dari cara halal dan Jika seseorang tidak mengerti apa hakikat dan fungsi harta.Seseorang yang seperti itu,akan terjerumus dalam kehinaan baik di dunia maupun di akhirat.
2.Harta sebagai penyelamat.Harta akan menjadi penyelamat jika didapatkan dengan cara yang benar dan digunakan untuk kebaikan.Harta tersebut akan menyelamatkan manusia baik di dunia maupun di akhirat.Harta juga merupakan sarana bagi setiap muslim untuk mendapatkan ridha ALLAH.
Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah
Ungkapan di atas tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, karena ungkapan itu berasal dari suatu hadits.Maksud dari hadis ini pun kita dianjurkan oleh ALLAH untuk memberi dari pada menerima,Allah sungguh membenci orang yang kikir karena orang kikir tersebut suka menumpuk harta dan biasanya lenbih bersemangat untuk ‘menerima’ dari pada ‘memberi’. Ketika            kita diberi kelebihan rezeki bukankah jauh lebih baik memberikannya kepada orang yang membutuhkan.Tentu ini yang harus ditanam pada jiwa setiap muslim.
BAB 3 Menjaga kemulian diri dengan bekerja
Bab ini menjelaskan bahwa alangkah jauh lebih baiki kita bekerja dari pada harus meminta-minta.Sebagai contoh jauh lebih baik seorang pengamen dari pada seorang pengemis.Karena seorang pengemis masih berusaha untuk ‘menjual, suaranya sedangkan seorang pengemis hanya ‘meminta’.
Ungkapan ‘lebih baik’ menunjukan bahwa bekerja atau berdagang lebih mulia dari meminta-minta .Dalam islam ,usaha untuk menjaga kemuliaan diri merupakan kewajiban.Kata yang tepat untuk menggambarkan sikap seseorang yang menjaga kehormatan diri adalah al-iffah.Sifat ini merupakan akhlak mulia.Salah satu usaha untuk menjaga kehormatan diri adalah dengan bekerja.
BAB 4.Sedekah dan keutamaannya.
Bab ini menjelaskan tentang sedekah serta keutamaannya .Sedekah memiliki 3 makna,sebsgai berikut:
a.Sedekah wajib,tapi bukan zakat.Sedekah wajib ini sering disebut dengan nafkah.Memang sudah kewajiban seorang suami untuk menafkahkan istri dan anaknya.
b.Sedekah wajib dengan makna zakat.
c.Sedekah sunah , yaitu sedekah yang sering dilakukan kaum muslim.
Dibawah ini merupakan keutamaan bersedekah , antara lain:
1.Menyembuhkan penyakit
Menurut sebuah hadis ,apapun bentuk sakit yang diderita ,ia merupakan alat penghapus dosa dan peningkat derajat kemuliaan seseorang .Para ahli menyebutkan bahwa sakit bisa terjadi karena kondisi psikis atau mental .Contohnya ,orang yang mencintai harta dan perhiasan dunia secara berlebihan,akan mengalami depresi ketika ia kehilangan hartanya .Sedekah merupakan cara terbaik untuk menghilangkan sikap rakus terhadap harta .Dengan sedekah,penyakit fisik  akan sembuh secara berangsur-angsur.
2.Menambah keberkahan harta
Jelas sekali bahwa bersedekah merupakan salah satu pembuka pinntu keberkahan dan kebaikan hidup.
3.Terlepas dari sebutan pendusta agama
4.Dicintai ALLAH dan seluruh makhluk
5.Menghapus dosa dan kesalahan
Terlebih dari uraian diatas masih banyak lagi manfaat sedekah,untuk itu ALLAH sangat menganjurkan hambanya untuk bersedekah.Dari uraian di atas adakah yang membuat kita ragu untuk bersedekah? Tentu tidak…..semoga kita selalu diberi kesempatan oleh ALLAH untuk bersedekahJ.

BAB 5. Memberikan pinjaman lebih istimewa daripada bersedekah?
Setiap muslim semestinya memiliki semangat yang kuat untuk menjadi penolong bagiorang lain yang sedang dilanda kesulitan.Sebuah penelitian menyebutkan bahwa orang yang memiliki status sosiial ekonomi lebih rendah justru lebih suka dan lebih mudah membantu oranglain.Mereka lebih dermawan dari pada orang-orang kaya yang hidupnya berkecukupan.
Selain bersedekah,tindakan melepaskan kesusahan orang lain juga bisa  berupa pemberian pinjaman atau utang.Membantu melepaskan kesusahan orang lain itu susah karena manusia itu cendrung mencintai harta.Tindakan memberikan pinjaman itu salah satu media untuk mendekatkan diri kepada ALLAH.
Berdasarkan sabda rosululullah menyebutkan bahwa memberikan pinjaman lebih utama dari bersedekah.Keunggulan memberikan pinjaman atas bersedekah sudah sangat jelas.Berikut ini beberapa keunggulan bahwa memberikan pinjaman lebih baik dari pada bersedekah :
1.Karena cendrung bersifat instan , efek sedekah itu kurang mendalam di hati pemberi mupun penerima,Sedangkan jika kita memberikan pinjaman tentu kita akan merasa senang karena sudah dapat menolong sesama.
2.Jika tidak dilakukan dengan hati-hati dan benar , sedekah cendrung memunculkan sikap riya dan sum’ah  bagi pengamalnya.
3.Memberikan pinjaman dalam bentuk sejumlah uang akan sampai di tangan orang-orang yang memerlukan.
4.Saat akadpemberian pinjaman sudah disepakati oleh kedua belah pihak,kemuliaan diri si peminjam akan tetap terjaga.
5.Memberikan pinjaman menjadi media paling efektif untuk melakukan pemberdayaan dan peningkatan kapasitas hidup si peminjam.
Dan selain diatas masih banyak lagi keunggulan memberikan pinjaman.Keunggulan dan keutamaan memberikan pinjaman itu bisa menjadi keberkahan hidup bagi pemberi pinjaman selama hidup didunia juga bisa berupa pembebasan dari api neraka oleh ALLAH.Dari uraian diatas,semoga tertanam di dalam diri kita untuk membantu melepaskan kesusahan orang lain engan pinjaman,semoga ALLAH memberikan rezeki yang bermanfaat untuk kita semuaJJJ.

Kamis, 02 Februari 2017

Analisa kasus perpecahan antar suku dipandang menurut nilai-nilai pancasila


Sebagai negara kepulauan terbesar Indonesia memiliki banyak RAS, suku dan budaya beragam. Menurut badan riset, data suku-suku yang ada di Indonesia mencapai kurang lebihnya lebih dari 300 kelompok suku atau etnik. Namun dikarenakan banyaknya suku yang berbeda dengan budaya yang berbeda pula, seringkali terjadi konflik yang melibatkan konflik anatar suku yang menjadi suatu perstiwa yang tidak bisa dihindarkan lagi.
Konflik merupakan hal atau masalah yang lazim atau biasa terjadi di lingkungan masyarakat. Dimana lagi-lagi perbedaan menjadi latar belakang yang mendasar dalam setiap konflik perang  antar suku di Indonesia. Peperangan antar suku akhir-akhir ini menjadi bahan pekerjaan pemerintah untuk menetralisir kekisruhan yang sering terjadi khususnya peperangan antar suku. Konflik tersebut terjadi karena saking beragam nya suku-suku di Indonesia dan berawal dari banyaknya suku-suku yang ada tersebut konflik-konflik pembeda atau masalah budaya yang berbeda dan variatif mulai bermunculan.
Salah satu contoh dari konflik yang sempat menarik perhatian adalah perang suku antara suku Dayak dan Madura. Peperangan antara Suku Dayak dan Madura menimbulkan sebuah pergeseran moral tentang bagaimana seharusnya saling menghargai perbedaan. Nyawa bukan lagi menjadi hal yang mahal saat itu. Pemenggalan terhadap kepala manusia saat itu seolah menjadi bukti bahwa kebencian telah benar-benar mengerikan. Penyebab terjadinya perang kedua suku ini yaitu karena perbedaan budaya antara Suku Dayak dan Suku Madura, perilaku yang tidak menyenangkan, pinjam meminjam tanah dan ikrar perdamaian yang dilanggar. Kejadian ini memang telah lama berlalu. Tapi konflik tersebut bagaimanapun akan tetap meninggalkan kesan mengerikan yang mendalam bagi masyarakat kedua suku tersebut.
Setiap suku tentu memiliki budaya, adat-istiadat dan kebiasaan tertentu yang beragam. Keanekaragaman tersebut tentu memabawa dampak dan kosekuensi sosial yang beragam pula. Jika hal ini tidak dapat disikapi dengan baik maka perbedaan tersebut justru akan terus manjadi faktor utama penyebab terjadi perang antar suku.Setiap suku akan menginterpretasikan budaya yang mereka miliki dalam lingkungannya sehingga terciptalah stereotip yang dapat mengakibatkan lestarinya perbedaan. Penonjolan strereotip suatu suku amat berbahaya. Namun faktanya, stereotip dan stigma buruk itu tetap hidup. Bahkan, tanpa disadari kian meluas. Bahaya karena hal ini dapat menimbulkan pepecahan perang antar suku pun menjadi hal yang tak bisa dihindarkan.
Stereotip orang Madura dalam pengetahuan orang Indonesia kadang identik dengan watak yang kasar dan keras. Sering menyelesaikan masalah dengan emosi, mengakhiri sengketa dengan cara duel maut yang berunjung kematian. Penyebabnya adalah dendam atau pembalasan pihak keluarga dan kerabat yang terluka hingga tewas. Walaupun stereotip itu keliru dan berbahaya, hal tersebut seakan melekat dalam benak keindonesiaan kita. Itulah yang sering memicu terjadinya kerusuhan etnis atau suku di Indonesia bahkan berkembang menjadi perang antar suku.
Konflik sering terjadi di kalangan masyarakat karena manusia makhluk sosial dan memiliki beragam pemikiran dan cara masing-masing untuk bersosialisasi. Konflik tersebut biasanya terjadi karena hal sepele seperti prasangka negatif tapi berhubung menyangkut RAS atau budaya maka rasa simpati antar sesama budaya yang membuat peperangan tersebut menjadi bukan hal yang sepele lagi bahkan hingga terjadinya perang antar suku. Oleh karena itu saya memuat makalah dengan mengangkat judul Konflik Antar Suku di Indonesia yang merupakan wujud dari prasangka, diskriminasi dan etnosentrisme.
Suatu konflik khususnya yang terjadi antar suku umumnya didasari oleh tiga hal yaitu prasangka, diskriminasi, dan etnosentrisme. Tiga hal ini menjadi faktor utama yang melatar belakangi terjadinya koflik antar suku yang berujung kepada perang antar suku. Prasangka yang buruk terhadap suku lain menjadi sangat umum di indonesia hal tersebut dilatarbelakangi sikap etnosentrisme suatu suku. Sikap ini menimbulkan prasangka terhadap suku lain sehingga terjadinya diskriminasi sosial. Diskriminasi sosial yang berkelanjutan inilah yang dapat menimbulkan konflik  yang berujung kepada perang antar suku.Selain disebabkan oleh ketiga hal itu beberapa ahli juga memaparkan faktor-faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya konflik antar suku.
Faturochman menyebutkan setidaknya ada enam hal yang biasa melatarbelakangi terjadinya konflik etnis terjadi disebuah tempat. Enam hal tersebut antara lain yakni:
1)      Kepentingan yang sama diantara beberapa pihak
2)      Perebutan sumber daya
3)      Sumber daya yang terbatas
4)      Kategori atau identitas yang berbeda
5)      Prasangka atau diskriminasi
6)      Ketidakjelasan aturan (ketidakadilan).
Konflik antar etnis yang terjadi dapat dikatakan karena kepentingan beberapa oknum atau pihak yang memang bertujuan untuk mengambil untung dari konflik tersebut. Etnis etnis yang saling berkonflik sangat mudah di adu domba karena memang sumber daya manusia yang terbatas. Dalam arti pendidikannya kurang dan tingkat ekonomi yang rendah. Seharusnya dari masing masing kepala daerah yang ada di wilayah konflik tersebut harus tegas membuat atau merealisikan kebijkan ketika terjadi sebuah konflik antar etnis.
 Dalam konteks Indonesia sendiri, kita kerap kali mendengar terjadinya konflik antar etnis. Sebenarnya akar dari konflik ini adalah keterbelakangan dari masyarakat di wilayah konflik tersebut. Sementara itu, Sukamdi menyebutkan bahwa konflik antar etnik di Indonesia terdiri dari tiga sebab utama,yaitu:
1)      Konflik muncul karena ada benturan budaya
2)      Karena masalah ekonomi politik
3)      Karena kesenjangan ekonomi sehingga timbul kesenjangan sosial.
Menurutnya konflik terbuka dengan kelompok etnis lain hanyalah merupakan bentuk perlawanan terhadap struktur ekonomi-politik yang menghimpit mereka sehingga dapat terjadi konflik diantara yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan identitas sosial, dalam hal ini etnik dan budaya khasnya, seringkali menimbulkan etnosentrisme yang kaku, dimana seseorang tidak mampu keluar dari perspektif yang dimiliki atau hanya bisa memahami sesuatu berdasarkan perspektif yang dimiliki dan tidak mampu memahami perilaku orang lain berdasarkan latar belakang budayanya.

Sikap etnosentrisme yang kaku ini sangat berperan dalam menciptakan konflik karena ketidakmampuan orang-orang untuk memahami perbedaan.Sebagai tambahan, pengidentifikasian kuat seseorang terhadap kelompok cenderung akan menyebabkan seseorang lebih berprasangka, yang akan menjadi konflik.

Selain perpecahan suku yang terjadi antara Suku Dayak dan Suku Madura yang berbeda provinsi, terjadi juga perpecahan antar suku dalam satu provinsi yang sama yaitu perpecahan di Papua.
Seperti yang terjadi sejak tanggal 24 juli 2016 di wilayah Iliale, Kampung Tunas Matoa, Distrik Kwamki Narama, Kabupaten Mimika .Kasus ini sangat merugikan warga papua,sebagian mereka ada yang mendapat luka-luka,bahkan ada korban yang meninggal.Selain itu,Jhone Wonda, salah satu koordinator pengungsi ketika ditemui mengatakan, dirinya bersama 232 warga terpaksa harus mengungsi ke Sentani, pasalnya di Distrik Kwamki Narama sudah tidak aman lagi, meskipun diakuinya warga menggunakan biaya sendiri untuk naik pesawat ke Sentani Kabupaten Jayapura.Dan sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti perpecahan ini terjadi.[1]
Bagaimana bisa kericuhan terjadi di dalam negeri sendiri? Sesama saudara saling mencaci dan memaki, sungguh ironis bukan? Padahal didalam poin yang terdapat pada pancasila sudah jelas bahwa Indonesia harus bersatu (sila ke 3),seperti halnya kerap terjadi pertumpahan darah antar suku di papua belakangan ini,bukan hanya kasus di papua ini,sungguh sudah banyak kasus yang mencemarkan nama pancasila.
Disamping itu,kasus ini juga menyimpang dari penerapan nilai pancasila sila ke 2,yaitu korban yang terkena imbas nya adalah ibu-ibu dan anak-anak yang tidak berdosa,sungguh tidak manusiawi.Kasus ini juga menyimpang dari penerapan nilai pancasila sila ke 4, seharusnya mereka memusyarahkan dahulu permasalahan mereka, tidak dengan menyerang secara tiba-tiba dengan emosi yang meluap.
Kasus tersebut bukan hanya menyimpang dari penerapan nilai pancasila,namun juga pastinya mencemarkan nama Indonesia yang dianggap Negara lain sebagai negara bermacam-macam budaya yang bisa bersatu dengan slogan ke BHINEKA TUNGGAL IKA-an nya.Kalau sudah seperti ini , siapa yang mau disalahkan? Pemerintah? atau mungkin rakyat? Bukan salah satu dari keduanya yang salah , tapi kita semua yang mengaku berbangsa indonesialah yang salah.Kita harus menanam kan di dalam hati kita nilai-nilai pancasila dengan tulus,agar kasus-kasus seperti ini tidak terulang kembali,begitu juga dengan pemerintah yang harus tegas dalam menyikapi kasus-kasus perpecahan antar suku di daerah-daerah Republik Indonesia ini,agar kedepannya Indonesia bisa damai.Damai itu indah bukan? Dengan perdamaian, hidup kita bisa tentram dan aman,serta tidak ada lagi korban yang berjatuhan karena perpecahan.







Kesimpulan : jika dipandang dari nilai-nilai pancasila, kasus-kasus ini sangat bertentangan ,contoh nya dengan sila ke dua dan sila ke empat yang menyatakan bahwa rakyat Indonesia harus bersikap adil dan mempunyai adab serta selalu menyelesaikan permasalahan dengan musyawarah yang dapat diambil keputusan bersama.Tidak seperti kasus yang diatas yang langsung emosi dan bertindak anarkis saat kedua suku tersebut berselisih paham.Solusi agar kasus ini tidak terulang kembali adalah dengan menindak tegas pelaku yang memprovokasi(bagi pemerintah) dan dengan menanamkan nilai-nilai pancasila di hati dengan tulus dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

















Rujukan



4.    http://news.okezone.com/read/2016/02/25/340/1320731/lima-konflik-sara-paling-mengerikan-ini-pernah-terjadi-di-indonesia