Assalamu'alaikum semua.
Apa kabar kalian? insyaallah baik-baik saja.
Bicara tentang COVID-19 pasti semua orang panik dan khawatir berlebihan, ya sudah pasti. Untuk itu, rasanya sangat kurang bila saya tidak membahas penyakit ini. Penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penyakit ini mengakibatkan pandemi koronavirus 2019–2020. Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas. Sakit tenggorokan, pilek, atau bersin-bersin lebih jarang ditemukan. Pada penderita yang paling rentan, penyakit ini dapat berujung pada pneumonia dan kegagalan multiorgan.
Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan (droplet) dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Waktu dari paparan virus hingga timbulnya gejala klinis berkisar antara 1–14 hari dengan rata-rata 5 hari. Metode standar diagnosis adalah uji reaksi berantai polimerase transkripsi-balik (rRT-PCR) dari usap nasofaring atau sampel dahak dengan hasil dalam beberapa jam hingga 2 hari. Pemeriksaan antibodi dari sampel serum darah juga dapat digunakan dengan hasil dalam beberapa hari. Infeksi juga dapat didiagnosis dari kombinasi gejala, faktor risiko, dan pemindaian tomografi terkomputasi pada dada yang menunjukkan gejala pneumonia.
Mencuci tangan, menjaga jarak dari orang yang batuk, dan tidak menyentuh wajah dengan tangan yang tidak bersih adalah langkah yang disarankan untuk mencegah penyakit ini. Disarankan untuk menutup hidung dan mulut dengan tisu atau siku yang tertekuk ketika batuk.Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan kepada orang-orang yang menduga bahwa mereka telah terinfeksi untuk memakai masker bedah dan mencari nasihat medis dengan memanggil dokter dan tidak langsung mengunjungi klinik. Masker juga direkomendasikan bagi mereka yang merawat seseorang yang diduga terinfeksi tetapi tidak untuk digunakan masyarakat umum.Belum ada vaksin atau obat antivirus khusus untuk COVID-19; tata laksana yang diberikan meliputi pengobatan terhadap gejala, perawatan suportif, dan tindakan eksperimental. Angka fatalitas kasus diperkirakan antara 1–3%.
Selain merenggut banyak nyawa, wabah ini juga menyebabkan beberapa kerugian yang besar dan sangat meresahkan masyarakat. Tentunya termasuk di Indonesia. Segala kegiatan di rumahkan. Kegiatan belajar mengajar baik di sekolah maupun kampus dirumahkan. Semua pelajar mengeluhkan dan merasa dirugikan dikarenakan mereka dibebankan dengan tugas yang sangat banyak dan terkadang diluar batas kemampuan mereka. Kegiatan praktikum dilakukan secara online, padahal ini sangat merugikan karena prakteklah yang dapat mengasah keterampilan pelajar. Dan untuk Mahasiswa semester akhir, wabah ini membuat kegiatan penelitian mereka tertunda. Dan pastinya memperlambat penyusunan tugas akhir seperti SKRIPSI maupun Karya tulis ilmiah. Selain itu, tempat ibadah juga ditutup dan pastinya juga merugikan masyarakat luas. Dan yang paling banyak dikeluhkan adalah harga bahan pokok yang meningkat mmbuat masyarakat semakin resah. Itulah sebagian dampak merebanya COVID -19.
Masyarakat berbondong bondong untuk waspada terhadap penyebaran COVID-19 ini. Waspada tentunya boleh, namun kewaspadaan yang berlebihan inilah yang dilarang. Berbondong-bondong membeli masker, handsanitizer, alkohol dan alat pelindung diri lainnya. Akibatnya harga melonjak tajam, barang-barang yang biasanya kami mudah dapatkan sekarang jadi sulit.Terakhir saya melihat video yang cukup viral di Media sosial memperlihatkan beberapa warga indonesia yang ke pasar menggunakan Alat pelindung diri yang lengkap. Sungguh sangat ironi bukan? Disaat banyak rumah sakit (rujukan covid-19) yang kekurangan alat pelindung diri, mereka menggunanakan APD tersebut tidak pada tempatnya. Kami para medis tentu sangat marah, banyaknya masyarakat yang seakan-akan ingin mengancam nyawa kami dengan perlakuan mereka yang seperti itu. Ada baiknya pemerintah membatasi atau memperketat pembelian alat pelindung diri supaya masyarakat tidak membeli APD secara luas. Tentunya tulisan saya ini tidak berarti apa-apa, saya hanya ingin menyampaikan kekesalan saya terhadap prilaku masyarakat yang diluar batas.
Mari kita jaga kesehatan diri sendiri dan keluarga, jangan lupa istirahat,makan dan menerapkan PHBS. Jangan lupa selalu berdoa kepada ALLAH agar dilindungi dari wabah ini, dan agar Tuhan segera menghapus wabah ini dari bumi kita.Aamiin.
Wassalamu'laikum wr wb
sumber penjelasan Covid-19 :